02_22

Surah Al Baqarah

Ayat 22

الَّذِي جَعَلَ لَكُمُ الْأَرْضَ فِرَاشًا وَالسَّمَاءَ بِنَاءً وَأَنْزَلَ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَأَخْرَجَ بِهِ مِنَ الثَّمَرَاتِ رِزْقًا لَكُمْ فَلَا تَجْعَلُوا لِلَّهِ أَنْدَادًا وَأَنْتُمْ تَعْلَمُونَ

Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezeki untukmu; karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah, padahal kamu mengetahui.

Penjelasan dan Kandungan

Pada ayat ke-21, Allah seru seluruh manusia untuk beribadah hanya kepada Nya. Seruan untuk beribadah itu mencakup tiga hal, kepada tiga jenis manusia;

  1. Seruan untuk yakin kepada Allah sebagai satu-satunya Tuhan; bagi mereka yang ingkar dan tidak percaya.
  2. Seruan untuk mengesakan peribadatan hanya kepada Allah; bagi mereka yang musyrik (menduakan Allah dalam peribadatan).
  3. Seruan untuk taat kepada Allah; bagi mereka yang telah beriman.

 

Pada ayat ke-22, Allah uraikan sedikit dari bukti keberhakan Nya sebagai satu-satunya sembahan yang benar, tiada sembahan yang benar melainkan Dia. Uraian tersebut berupa hamparan ayat-ayat Nya di alam raya yang membentang begitu luas. Seluruhnya adalah nikmat dan karunia Allah, Dzat Yang Maha luas rahmatNya dan Maha memberi.

 

Allah paparkan nikmat tersebut kepada hambaNya agar mereka berfikir. Karena dengan berfikir, seorang dengan hati yang bersih akan meyakini Allah sebagai sembahan yang benar, tiada sembahan yang benar melainkan Ia sendirinya. Olehnya, diantara ciri orang-orang beriman adalah sebagaimana firman Nya;

 

إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاخْتِلَافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ لَآيَاتٍ لِأُولِي الْأَلْبَابِ (190) الَّذِينَ يَذْكُرُونَ اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَى جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَذَا بَاطِلًا سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

 

“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal. (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.”. (Ali Imraan; 190-191)

 

Bila dengan paparan ini pun tidak mampu menggugah keimanan seseorang, lantas ia tetap dalam pengingkaran dan pembangkangannya, tetap menyembah selain Allah; maka sungguh hal tersebut menunjukkan kekurangan pada akal dan hatinya. Ia tidak berusaha berbuat baik kepada Allah yang telah melimpahkan nikmat yang tidak terhingga kepadanya. Malah ia membalas semua itu dengan menduakannya dengan yang selain Nya; membalas seluruh kebaikan itu dengan melakukan hal yang paling dibencinya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ketika beliau ditanya tentang dosa yang paling dibenci oleh Allah;

 

أَنْ تَجْعَلَ لِلَّهِ نِدًّا وَهُوَ خَلَقَكَ

 

“Engkau menduakan Allah dalam penyembahan padahal Dialah yang telah menciptaknmu.”. (HR. Bukhari)

 

Dipenghujung ayat ke-22 dari surah Al Baqarah yang tengah dibahas ini, Allah berfirman;

 

فَلَا تَجْعَلُوا لِلَّهِ أَنْدَادًا وَأَنْتُمْ تَعْلَمُونَ

 

“karena (besarnya limpahan karunia Allah) itu, maka janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah, padahal kamu mengetahui.”.