Surah Al Baqarah
Ayat 27
الَّذِينَ يَنْقُضُونَ عَهْدَ اللَّهِ مِنْ بَعْدِ مِيثَاقِهِ وَيَقْطَعُونَ مَا أَمَرَ اللَّهُ بِهِ أَنْ يُوصَلَ وَيُفْسِدُونَ فِي الْأَرْضِ أُولَئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ
(Dan tidak ada yang disesatkan Allah kecuali orang-orang yang fasik), (yaitu) orang-orang yang melanggar perjanjian Allah sesudah perjanjian itu teguh, dan memutuskan apa yang diperintahkan Allah (kepada mereka) untuk menghubungkannya dan membuat kerusakan di muka bumi. Mereka itulah orang-orang yang rugi.”.
Penjelasan dan Kandungan
Apapun yang ada di alam raya ini sepatutnya adalah tanda akan kekuasaan Allah dan keberhakan Nya sebagai satu-satunya sembahan, dan tidak ada sembahan lain yang benar kecuali Dia. Termasuk berbagai permisalan yang Allah nyatakan di dalam kitab Nya, sejatinya adalah pemantik rasa dan nalar untuk mengantar seseorang pada sebuah pengakuan, “Laailaaha illallah” (Tidak ada Sembahan yang benar melainkan Allah sendiri Nya).
Namun sejelas apapun beragam tanda tersebut terhampar di hadapan mereka yang buta, tetaplah ia tidak akan melihatnya. Alih-alih buta pandangan, sangat banyak dari mereka yang justru pandangan hatinya jauh lebih jernih dari mereka yang melihat. Tetapi yang masalah adalah mereka yang buta hatinya, hingga pandangannya pun tidak berfungsi, terus terkungkung dalam pekatnya kebodohan, kefasikan, kedzhaliman, kemunafikan dan kesyirikan. Mereka itulah orang-orang yang Allah sesatkan di tengah hamparan tanda yang seharusnya menjadikannya sebagai orang-orang yang mendapat hidayah. Allah berfirman; “Dan tidak ada yang disesatkan Allah kecuali orang-orang yang fasik. (yaitu) orang-orang yang melanggar perjanjian Allah sesudah perjanjian itu teguh, dan memutuskan apa yang diperintahkan Allah (kepada mereka) untuk menghubungkannya dan membuat kerusakan di muka bumi. Mereka itulah orang-orang yang rugi.”.
Pesan lain dari ayat ini bahwa sifat fasik adalah sifat yang sangat dicela dalam agama. Dan sifat tersebut terwujud dalam segala jenis kemaksiatan, diantaranya adalah ; melanggar perjanjian Allah, memutuskan apa yang diperintahkan Allah (kepada mereka) untuk menghubungkannya dan membuat kerusakan di muka bumi.