UH I Penjelasan Hadits-Hadits Umdatul Ahkaam Kitaabut Thaharah

Mengawali level ini, sedikit akan di ulas tentang kitab "Umdatul Ahkaam" dan pengarangnya. Juga akan dibahas beberapa hal tentang kitab Thaharah sebagai muqaddimah sebelum bahasan satu persatu hadits dalam kitab thaharah ini.

Hadits 'Umar bin Khatthab tentang niat adalah hadits yang sangat masyhur di tengah kaum muslimin secara umum dan secara umum sangat masyhur di kalangan para ulama. Pada sesi ini akan dikemukakan secara rinci beberapa hal terkait dengan niat dan urgensi serta kedudukan hadits ini dalam agama.

Diantara syarat sahnya shalat adalah suci dari hadats dan najis. Hadats terbagi menjadi dua kategori, yaitu ; hadats kecil dan hadats besar. Bersuci dari hadats kecil dilakukan dengan wudhu. Anggota-anggota tubuh mana saja yang wajib dibasuh ketika akan berwudhu ?. Silahkan menyimak penjelasan berikut !

Diantara syarat sahnya wudhu adalah sucinya air yang akan digunakan untuk berwudhu. Diantara upaya untuk mewjudkan hal itu adalah dua hadits yang akan dibahas pada sesi ini.

Bagaimana detail cara wudhu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam ?. Silahkan ikuti penjelasannya dalam sesi pembelajaran ini.

Dalam penjelasan tentang cara wudhu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah dijelaskan batasan-batasan dari anggota wudhu yang diperintahkan untuk dibasuh. Lantas bagaimana jika basuhan itu dilebihkan dari batas yang telah disebutkan ?. Secara detail akan diulas dalam sesi ini in sya Allah.

Diantara bahasan dalam kitab Thaharah adalah adab buang hajat dan masuk WC. Pada sesi ini akan dibahas dua dari adab-adab tersebut, yaitu membaca doa dan tidak menghadap dan tidak membelakangi kiblat ketika buang hajat.

Sesi ini adalah kelanjutan dari bahasan adab-adab buang hajat dan masuk WC.

Satu diantara jenis thaharah yang dianjurkan adalah bersiwak. Bagaimana penekanan syariat ini dalam agama dan waktu-waktu kapan saja disyariatkan bersiwak ?. Simak bahasannya pada sesi ini.

Masih dalam pembahasan tentang siwak. Pada sesi ini akan dipelajari diantara adab dalam bersiwak.

Satu diantara keringanan agama ketika berwudhu adalah adanya kebolehan mengusapkan air ke atas sepatu sebagai ganti dari mencuci kaki di saat itu. Apa saja ketentuan yang harus dijalankan terkait dengan keringanan tersebut ?. Demikianlah pokok bahasan kita dalam sesi ini.

Wudhu sebagaimana jenis ibadah lainnya, ada hal-hal yang menjadi pembatal-pembatalnya. Dua diantara pembatal-pembatal itu akan dipelajari pada sesi ini.

Keluarnya air seni adalah satu diantara pembatal-pembatal wudhu. Air seni itu adalah satu diantara benda najis. Adakah seluruh jenis air seni itu adalah sama ? dan bagaimana cara mensucikan diri atau benda yang terkena najis tersebut ?. Bahasan ini yang akan kita pelajari pada sesi ini.

Terkait dengan fisik seseorang, ada hal-hal yang secara fitrawi telah disepakati sebagai hal yang seharusnya diperhatikan oleh manusia dari fisiknya tersebut. Jika ia abai terhadapnya, maka hal tersebut akan berdampak negatif kepadanya, orang yang melihatnya tidak akan merasa nyaman dan bisa saja berpengaruh pada sahnya shalat seseorang.

Pada sesi ini akan dipelajari hukum-hukum terkait dengan mandi besar, yang merupakan cara bersuci dari hadats besar, seperti junub dan yang semisalnya.

Bolehkah seorang tidur dalam keadaan masih junub ?. Jawaban dari pertanyaan ini akan dijawab dalam sesi ini , disertai penjelasan satu diantara sebab wajibnya mandi besar.

Sebab lain wajibnya mandi besar adalah jimak. Adakah mani itu adalah benda najis ?. Bagaimana membersihkannya ?. Dan adab apa yang dianjurkan ketika mandi besar ?. Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan itu akan dibahas dalam sesi ini.

Setelah mempelajari cara bersuci dari hadats kecil dan hadats besar di saat air tersedia dan bisa menggunakannya, maka pada sesi ini akan dipelajari cara bersuci dari kedua hadats tersebut ketika tidak tersedia air atau ketika tidak sanggup menggunakannya.

Satu diantara sebab wajibnya mandi besar adalah haid. Ketika selesai masa haid, diantara wanita ada yang tetap keluar darah. Pada titik inilah penting untuk diketahui jenis darah haid dan yang selainnya, serta bagaimana hukum agama terkait dengan jenis darah tersebut.

Masih terkait seputar masalah haid, perkara yang tidak boleh dilakukan oleh wanita haid dan adakah tubuh wanita haid itu suci ?. Seputar masalah ini pembahasan pada sesi ini, mengakhiri kitab thaharah, yang merupakan bahasan terakhir untuk level pertama ini.